Selasa, 30 November 2010

SISTEM PERIODIK UNSUR

Pada bagian ini Anda akan mempelajari Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur, Golongan, Periode, dan Sifat Periodik Unsur.  Hingga akhir abad 18, hanya dikenal penggolongan unsur atas logam dan nonlogam. Sekitar dua puluh jenis unsur yang dikenal pada masa itu tampak mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Suatu perkembangan baru terjadi pada awal abad 20, yaitu ketika John Dalton mengemukakan teorinya tentang atom. Menurut Dalton, setiap unsur mempunyai atom-atom dengan sifat-sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lainnya. Salah satu perbedaan antar atom unsur itu adalah massanya. Akan tetapi, Dalton belum dapat menentukan massa atom.
Sebagaimana diketahui atom mempunyai massa yang amat kecil. Para ahli pada masa itu belum dapat menentukan massa atom individu. Sebagai gantinya mereka menggunakan massa atom relatif, yaitu perbandingan massa antar-atom yang satu terhadap yang lainnya. Metode penentuan massa atom relatif dikemukakan oleh Berzelius (1814) dari Swedia dan P. Dulong dan A. Petit (1819), keduanya darl Perancis.
Berzelius maupun Dulong dan Petit menentukan massa atom relatif berdasarkan kalor jenis unsur. Massa atom relatif merupakan sifat penting unsur dan merupakan sifat spesifik, karena setiap unsur mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari unsur lainnya. Dobereiner, Newlands, Mendeleev, dan Lothar Meyer membuat pengelompokan unsur berdasarkan massa atom relatif.
PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR
  1. HUKUM TRIADE DOBEREINER
    Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner, seorang professor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif Strontium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strontium, yaitu Kalsium dan Barium. Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disebutnya Triade. Akan tetapi, Dobereiner belum berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut bermanfaat.
    Penggambaran Triade Doberainer adalah sebagai berikut :
    Meskipun gagasan yang dikemukakan oleh Dobereiner selanjutnya gugur (tidak berhasil), tetapi hal tersebut merupakan upaya yang pertama kali dilakukan dalam menggolongkan unsur.
  2. HUKUM OKTAF NEWLANDS
    Pada tahun 1866, John A.R Newlands seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris mengemukakan bahwa unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan kenaikan massa atomnya mempunyai sifat yang akan berulang tiap unsur kedelapan. Artinya, unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.
    Sifat keperiodikan unsur berdasarkan urutan kenaikan massa atom setiap kelipatan delapan dinamakan hukum oktaf. Saat itu, baru ditemukan 60 unsur. Gas mulia tidak termasuk dalam pengelompokan sistem oktaf karena belum ditemukan .
    Berikut ini disampaikan pengelompokan unsur berdasarkan hukum oktaf Newlands, yaitu sebagai berikut :
    Beberapa unsur ditempatkan tidak urut sesuai massanya dan terdapat dua unsur yang ditempatkan di kolom yang sama karena kemiripan sifat.

  3. SISTEM PERIODIK MENDELEYEV
    Pada tahun 1869, Dmitri Ivanovich Mendeleyev seorang ahli kimia berkebangsaan Rusia menyusun 65 unsur yang sudah dikenal pada waktu itu. Mendeleev mengurutkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan sifat kimianya.
    Pada waktu yang sama, Julius Lothar Meyer membuat susunan unsur-unsur seperti yang dikernukakan oleh Mendeleyev. Hanya saja, Lothar Meyer menyusun unsur-unsur tersebut berdasarkan sifat fisiknya. Meskipun ada perbedaan, tetapi keduanya menghasilkan pengelompokan unsur yang sama.
    Mendeleyev menyediakan kotak kosong untuk tempat unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan, seperti unsur dengan nomor massa 44, 68, 72, dan 100. Mendeleyev telah meramal sifat-sifat unsur tersebut dan ternyata ramalannya terbukti setelah unsur-unsur tersebut ditemukan. Susunan unsur-unsur berdasarkan hukum Mendeleev disempurnakan dan dinamakan sistem periodik Mendeleyev.
    Sistem periodik Mendeleev terdiri atas golongan (unsur-unsur yang terletak dalam satu kolom) dan periode (unsur-unsur yang terletak dalam satu baris). Tabel sistem periodik Mendeleyev yang dibuat adalah sebagai berikut :

  4. PENGELOMPOKAN UNSUR BERDASARKAN SISTEM PERIODIK MODERN
    Sistem periodik Mendeleyev dikemukakan sebelum penemuan teori struktur atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan massa atom.
    Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton digunakan sebagai nomor atom unsur dan unsur- unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.
    Ternyata, kenaikan nomor atom cenderung diikuti dengan kenaikan massa atomnya.
    Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Sistem periodik yang telah dikemukakan berdasarkan percobaan Henry Moseley merupakan sistem periodik modern dan masih digunakan hingga sekarang.
    Sistem periodik unsur modern merupakan modifikasi dari sistem periodik Mendeleyev. Perubahan dan penyempumaan dilakukan terhadap sistern periodik Mendeleyev terutama setelah penemuan unsur-unsur gas mulia. Mendeleyev telah meletakan dasar-dasar yang memungkinkan untuk perkembangan sistem periodik unsur.
  5. GOLONGAN DAN PERIODE UNSUR DALAM TABEL SISTEM PERIODIK UNSUR MODERN
    Unsur-unsur dalam tabel sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Karena sistem periodik yang disusun berbentuk panjang, maka tabel periodik yang sekarang ini disebut tabel periodik panjang. Terkadang disebut pula tabel periodik modern, dikarenakan disusun oleh konsep-konsep yang sudah modern.
    Berbeda dengan tabel periodik Mendeleyev, karena berbentuk pendek, maka sering disebut sistem periodik pendek. Pada sistem periodik bentuk panjang, sifat unsurnya merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Hal ini berarti bahwa sifat unsur tergantung dari nomor atomnya.
    Pada tabel periodik bentuk panjang, juga dikenal istilah periode dan golongan. Penyusunan unsur dengan arah mendatar ke kanan disebut periode, sedangkan penyusunan unsur dengan arah ke bawah disebut golongan. Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Adapun tampilan fisik tabel Sistem Periodik Modern, adalah sebagai berikut periode dibedakan menjadi periode pendek dan periode panjang, sedangkan golongan dibedakan menjadi golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Periode pendek mencakup periode 1 (terdiri dari 2 unsur), periode 2 (terdiri dari 8 unsur) dan periode 3 (terdiri dari 8 unsur). Sedangkan periode panjang mencakup periode 4 sampai dengan periode 7.
    1. Golongan
      Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan jumlah elektron valensi (elektron yang terletak pada kulit terluar). Unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang cenderung sama dan ditempatkan dalam arah vertikal (kolom).Pada sistem periodik unsur modern, golongan dibagi menjadi 18 berdasarkan aturan IUPAC. Berdasarkan aturan Amerika, sistem periodik unsur modern dibagi dua golongan yaitu golongan A dan B. Jadi, golongan unsur dari kiri ke kanan ialah IA, IIA, 11113, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, 1113, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Umumnya, digunakan pembagian golongan menjadi A dan B.Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern mempunyai nama khusus yaitu sebagai berikut :
    2. Periode
      Periode unsur pada sistem periodik unsur modem disusun dalam arah horisontal (baris) untuk menunjukkan kelompok unsur yang mempunyai jumlah kulit sama.
      Sistem periodik bentuk panjang terdiri atas 7 periode sebagai berikut :
      1)        Periode 1 = periode sangat pendek berisi 2 unsur, yaitu H dan He
      2)        Periode 2 = periode pendek berisi 8 unsur
      3)        Periode 3 = periode pendek berisi 8 unsur
      4)        Periode 4 = periode panjang berisi 18 unsur
      5)        Periode 5 = periode panjang berisi 18 unsur
      6)        Periode 6 = periode sangat panjang berisi 32 unsur
      7)        Periode 7 = periode yang unsur-unsurnya belum lengkap berisi 30 unsur
      Pada periode 6 termasuk periode sangat panjang, yaitu berisi 32 unsur.
      Golongan IIIB periode 6 berisi 14 unsur dengan sifat mirip yang dinamakan golongan lantanida.
      Begitu juga golongan IIIB periode 7 berisi 14 unsur dengan sifat mirip dinamakan golongan aktinida.
      Unsur golongan aktinida dan lantanida biasanya dituliskan terpisah di bawah. Golongan lantanida dan aktinida disebut golongan transisi dalam.
  6. PENETAPAN GOLONGAN DAN PERIODE
    Golongan dan periode dapat ditentukan dengan cara menuliskan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron adalah penataan elektron dalarn atom yang ditentukan berdasarkan jumlah elektron.
    Pada konfigurasi elektron, jumlah elektron valensi menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlah kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar) menunjukkan periode.

Rabu, 24 November 2010

TEORI ATOM

  1. Model atom Dalton
    1. Menurut dalton :
      • Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi
      • Atom suatu unsur semuanya sama, dan tidk dapat berubah menjadi atom unsur lain.
      • Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul ( H20, H2SO4)
      • Pada reaksi kimia atom-atomberpisah kemudian bergabung lagi dengan susunan yang berbeda dari semula.
      • Pada reaksi kimia atom-atom bergabung dengan perbandingan tertentu yang sederhana.
  2. Model Atom Thomson
    • Teori ini sudah berdasarkan eksperimen di lab.
    • Elektron ( negatif) adalah bagian terkecil dari atom
    • Atom juga mengandung muatan positif ( proton)
    • Atom berbentuk bola padat dengan muatan positif dan negatif tersebar di seluruh bagian permukaan atom
    • Atom secara keseluruhan netral ( seperti kismis)
    • Percobaan tabung lucutan untuk memperoleh e/m :Ep listrik = Ek e.V = ½ mv2 Percobaan Millikan Prcobaan tetes minyak oleh millikan didapat : e/m = 1,758803 x 1011  e = 1,6 x 10 – 19 C m = 9,109543 x 10 – 31 kg
  3. Model atom Rutherford
    Menurut Rutherford:
    • semua muatan positif dan sebagian massa atom berkumpul pada suatu titik inti, inti bermuatan positif.
    • Inti dikelilingi oleh elektron-elektron pada jarak yang retatif jauh. Elektron berputar pada lintasan-lintasan seperti planet-planet mengelilingi matahari dalam tatasurya.
    • Secara keseluruhan atom netral ( jml muatan (+) = jml muatan negatif (-) )
    • Dalam reaksi kimia elektron terluar saja yang mengalami perubahan
    Kelemahan model atom Rutherford
    • tidak dapat menjelaskan spektrum atom H, menurut Rutherford spaktrum atom H adalah kontinu, padahal kenyataannya adalah spektrum garis.
    • Tidak dapat menjelaskan menjelaskan kestabilan Inti
    • Tidak dapat menjelaskan menjelaskan kestabilan Inti
    Deret spektrum atom Hidrogen :
      Gas hidrogen ditempatkan dalam tabung lucutan kemudian dipasang beda potensial tinggi sehingga terdapat lucutan muatan listrik gas hidrogen bercahaya dan memancarkan cahaya merah kebiru-biruan.Dianalisa dengan spektrograf nampak deret-deret spektrum garis.Panjang gelombang spektrum garis atom H dinyatakan dengan
      R =konstanta Rydberg 1,097 x 10^7 m ^–1
      nA = lintasan yang dituju.
      nB = lintasan asal elektron( nB > nA)
      Deret-deret tersebut meliputi :
      1. deret Lyman berupa deret ultra ungu, didapat jika nA = 1, nB >1
      2. deret berupa deret cahaya tampak , didapat jika nA = 2, nB >2
      3. deret Paschen berupa deret infra merah I, didapat jika nA = 3, nB >3
      4. deret Brachett berupa deret infra merah II, didapat jika nA = 4, nB >4
      5. deret Pfund berupa deret infra merah III , didapat jika nA = 5, nB >5
      dari deret deret tersebut tiap deret akan didapat : 
      Panjang gelombang terpanjang jika nA = 1
      Panjang gelombang terpendek jika nB  = tak hingga
  4. Model Atom Bohr
      Dengan pendekatan Teori kuantum , bahwa elektron dengan massa m ,muatan –e bergerak dengan kelajuan v dalam suatu orbit stasioner lingkaran dengan jari-jari r mengitari sebuah inti atom akan mempunyai :
      dan, maka energi total elektron pada lintasan tersebut adalah E total energi mekanik) = Ep + Ek
       
      Jari jari atom hidrogen (ao) ( jari-jari Bohr) pada lntasan dasar ( n = 1) adalah Jari-jari orbit stasioner ke n adalah Energi elektron pada lintasan n=1 E1 = - 13,6 eV Energi kuantisasi atom hidrogen pada lintasan n adalah : , n = nomer kulit atom. Kerjakan Soal berikut ini : 1. Jika terjadi transisi elektron dari n = 5 ke n = 1 dan konstnta R = 1,097 x 107 m – 1 a) hitung panjang gelombang yang dipancarkannya. b) Termasuk dalam deret apa? 2. Garis-garis spektrum Paschen dihasilkan bila dalam atom hidrogen terjadi transisi elektron dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat n = 3. Jika R = 1,097 x 107 m – 1 , hitung panjang terbesar dari deret Paschen . 3. Jika konstanta R = 1,097 x 107 m – 1 hitung panjang gelombang a) terpanjang dari deret Balmer b) terpendek dari deret Balmer 4. Energi elektron atom hidrogen pada lintasan dasar adalah E. Energi maksimum foton yang dipancarkan atom hidrogen berdasarkan deret Balmer adalah .......E 5. Dalam model atom Bohr energi yang dibutuhkan oleh elektron hidrogen untuk pindah dari orbit dengan bilangan kuantum 1 ke 3 adalah .... ( energi dasar = - 13,6 eV) 6. Jika energi pada tingkat dasar ( n = 1) = - 13,6 eV , maka berapa besar energi yang diserap atom hidrogen ketika elektron atom hidrogen tereksitasi dari tingkat dasar ke kulit N ( n = 4) Model atom menurut Mekanika Kuantum : Postulat Bohr : Elektron yang mengelilingi inti mempunyai momentu sudut yang besarnya : , elektron yang merupakan partikel juga dianggap sebagai gelombang. Gb. Hal 59 Bob Foster 3B (8.23 c) 1. Seluruh keadaan stasioner dari elektron dianalogikan sebagai dengan keadaan keadaan gelombang stasioner yang memiliki panjang gelombang dan momentum sudut. 2. Atom atom dianggap menyerupai kulit genderang yang bergetar dengan model-model getaran diskret. ( tidak seperti susunan tata surya) 3. Dalam gelombang stasioner, frekuensi resonansi tertentu terjadi jika , L = panjang senar  = panjang gelombang getaran. n = nilangan bulat positif Jadi keliling lingkaran orbit sebagai n Panjang gelombang elektron. , n = 1,2,3,4, ..... r = jari-jari orbit Dengan memasukkan panjang gelombang de Broglie dari elektron Jadi Keadaan gelombang stasioner elektron dapat menyatakan kuantisasi momentum sudut elektron dalam atom. ( postulat kuantisasi elektron Bohr menjadi kenyataan) Percobaan Difraksi Elektron Elektron dipercepat oleh tegangan pemercepat V, maka panjang gelombang de Broglie dapat dinyatakan : Tegangan V dapat memberikan energi potensial listrik sebesar eV pada elektron, kemudian eV elektron diubah menjadi energi kinetik elektron sehinggadiperoleh :  = panjang gelombang de Broglie h = konstantan Planck = 6,6 x 10 – 34 J.s V = tegangan pemercepat m = 9,1 x 10 – 31 kg e = 1,6 x 10 – 19 C Bilangan Kuantum : Dalam model atom Bohr untuk menetapkan keadaan stasioner hanya diperlukan satu bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum utama (n) Model atom Mekanika Kuantum Untuk menetapkan keadaan stasioner elektron diperlukan empat bilangan kuantum adalah : 1. Bilangan kuantum utama (n) 2. Bilangan kuantum orbital (l) 3. Bilangan kuantum magnetik (ml ) 4. Bilangan kuantum spin (ms) . Bilangan kuantum Utama (n) - menentukan energi total elektron, yaitu yang selalu konstan. - Menyatakan kulit dimana elektron berada . - Bilangan kuantum utama n = 1  kulit K - Bilangan kuantum utama n = 2  kulit L - Bilangan kuantum utama n = 3  kulit M - Bilangan kuantum utama n = 4  kulit N - Bilangan kuantum utama n = 5  kulit O - Bilangan kuantum utama n = 6  kulit P Bilangan Kuntum Orbital (l) ( bilangan kuantum Azimut) - Menentukan besar momentum sudut elektron (L)  vektor  kaidah tangan kanan - menyatakan sub kulit ( s,p,d,f,g,h, . . ..) tempat elektron berada dan bentuk orbital. l = 0,1,2,3, . . . . ( n - 1) Momentum sudut ; ......... - Sub kulit s (sharp)  l = 0 - Sub kulit p (princilpe)  l = 1 - Sub kulit d (diffuse)  l = 2 - Sub kulit f ( fundamental)  l = 3 - Sub kulit g  l = 4 - Sub kulit h  l = 5, dst. Bilangan Kuantum Magnetik (ml ) - menentukan arah momentum sudut . Besarnya ditentukan oleh l - jadi ml = -l, .....0, ....+l - Contoh : Untuk sub kulit s , maka l = 0 ml = 0 Untuk sub kulit d , maka l = 2 ml = -2, -1, 0, 1, 2 Bilangan Kuantum Spin (ms) - Menurut Dirac , spin elektron dapat ditunjukkan oleh bilangan kuantum ms - Ms = ± ½ - Rangkuman : Nama notasi Nilai yang diperbolehkan Bilangan kuantum utama n 1,2,3,... Bilangan kuantum orbital l 0,1,2,.....( n – 1) Bilangan kuantum magnetik ml -l, .....0, ....+l Bilangan kuantum spin ms - ½ , + ½